Jumat, 24 April 2009

5 Bola Kehidupan


Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara. Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi empat bola lainnya yaitu Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya
Bagaimana caranya?
1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.
2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti
3. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.
4. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.
5. Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.
6. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.
7. Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata "tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya 'sayap'.
8. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.
9. Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.
Dan akhirnya :
MASA LALU adalah SEJARAH , MASA DEPAN merupakan MISTERI dan SAAT INI adalah KARUNIA. Itulah kenapa dalam bahasa Inggris SAAT INI disebut "The Present".
Free your heart from hatred 
Free your mind from worries.
Live simply. 
Give more.
Expect less
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

BERCERMIN DIRI


Sahabatku,

Dalam keseharian kehidupan ini, kita seringkali melakukan aktivitas bercermin. Tidak pernah bosan barang sekalipun padahal wajah yang kita tatap, itu-itu juga, aneh bukan?! Bahkan hampir pada setiap kesempatan yang memungkinkan, kita selalu menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapa demikian? Sebabnya, kurang lebih karena kita ingin selalu berpenampilan baik, bahkan sempurna. Kita sangat tidak ingin berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan.

Hanya saja, jangan sampai terlena dan tertipu oleh topeng sendiri, sehingga kita tidak mengenal diri yang sebenarnya, terkecoh oleh penampilan luar. Oleh karena itu marilah kita jadikan saat bercermin tidak hanya topeng yang kita amat-amati, tapi yang terpenting adalah bagaimana isi dari topeng yang kita pakai ini. Yaitu diri kita sendiri.



Sahabatku,

Mulailah amati wajah kita seraya bertanya, "Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah ini yang akan hangus legam terbakar dalam bara jahannam?"

Lalu tatap mata kita, seraya bertanya, "Apakah mata ini yang kelak dapat menatap penuh kelezatan dan kerinduan, menatap Allah yang Mahaagung, menatap keindahan surga, menatap Rasulullah, menatap para Nabi, menatap kekasih-kekasih Allah kelak? Ataukah mata ini yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai, meleleh ditusuk baja membara? Akankah mata terlibat maksiat ini akan menyelamatkan? Wahai mata apa gerangan yang kau tatap selama ini?"

Lalu tataplah mulut ini, "Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat menyebut kalimat thayibah, 'laaillaahaillallaah', ataukah akan menjadi mulut berbusa yang akan menjulur dan di akhirat akan memakan buah zakum yang getir menghanguskan dan menghancurkan setiap usus serta menjadi peminum lahar dan nanah? Saking terlalu banyaknya dusta, ghibah, dan fitnah serta orang yang terluka dengan mulut kita ini!"

"Wahai mulut apa gerangan yang kau ucapkan? Betapa banyak dusta yang engkau ucapkan. Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam? Betapa banyak kata-kata yang manis semanis madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu beberapa orang? Betapa jarangnya engkau jujur? Betapa jarangnya engkau menyebut nama Allah dengan tulus? Betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar Allah mengampunimu?"



Sahabatku,

Tataplah diri kita dan tanyalah, "Hai kamu ini anak shaleh atau anak durjana? Apa saja yang telah kamu peras dari orang tuamu selama ini? Dan apa yang telah engkau berikan? Selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya?! Tidak tahukah engkau betapa sesungguhnya engkau adalah makhluk tiada tahu balas budi!"

"Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga sana? Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih di dalam lahar membara jahannam tanpa ampun dengan derita tiada akhir?"

"Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan? Berapa banyak orang-orang yang engkau zhalimi dengan tubuhmu? Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu? Berapa banyak perindu pertolonganmu yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu? Berapa pula hak-hak yang engkau rampas?"

"Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu? Apakah tubuhmu sebagus kata-katamu atau malah sekelam daki-daki yang melekat di tubuhmu? Apakah hatimu segagah ototmu atau selemah daun-daun yang mudah rontok? Apakah hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotoranmu?"



Sahabatku,

Ingatlah amal-amal kita, "Hai tubuh apakah kau ini makhluk mulia atau menjijikkan, berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik penampilanmu ini? Apakah engkau ini dermawan atau si pelit yang menyebalkan? Berapa banyak uang yang engkau nafkahkan dan bandingkan dengan yang engkau gunakan untuk selera rendah hawa nafsumu"

"Apakah engkau ini shaleh atau shalehah seperti yang engkau tampakkan? Khusyu-kah shalatmu, zikirmu, do’amu, ...ikhlaskah engkau lakukan semua itu? Jujurlah hai tubuh yang malang! Ataukah menjadi makhluk riya tukang pamer!"

Sungguh betapa beda antara yang nampak di cermin dengan apa yang tersembunyi. Betapa aku telah tertipu oleh topeng? Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus topeng-topeng duniawi!



Sahabat-sahabat sekalian,

Sesunguhnya saat bercermin adalah saat yang tepat agar kita dapat mengenal dan menangisi diri ini.***
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

Aku Dimakamkan Hari Ini


Perlahan, tubuhku ditutup tanah,
perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin,
Tobat tak lagi dianggap,
dan ma'af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu

Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta ,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka ,
maafkan aku ayah dan ibu ,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu
beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,
bersama mereka ...

begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia sia an
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya
sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma'afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan ...
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

Menghargai Perbedaan



Pada suatu waktu, ada seorang mahaguru yang ingin mengambil break dari kehidupannya sehari-hari sebagai akademisi. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke sebuah pantai dan meminta seorang nelayan untuk membawanya pergi melaut sampai ke horizon.
Seperempat perjalanan, mahaguru tersebut bertanya, "Wahai nelayan, apakah Anda mengenal ilmu geografi?" Sang nelayan menjawab, "ilmu geografi yang saya ketahui adalah kalau di laut sudah mulai sering ombak pasang, maka musim hujan segera akan tiba." "Nelayan bodoh!" kata mahaguru tersebut. "Tahukah kamu bahwa dengan tidak menguasai ilmu geografi kamu sudah kehilangan seperempat kehidupanmu."
Seperempat perjalanan berikutnya, mahaguru tersebut bertanya pada nelayan apakah dia mempelajari ilmu biologi dan sains? Sang nelayan menjawab bahwa ilmu biologi yang dia kenal hanyalah mengetahui jenis ikan apa saja yang dapat dimakan. "Nelayan bodoh, dengan tidak menguasai sains kamu sudah kehilangan seperempat kehidupanmu." Kemudian mahaguru tersebut bercerita tentang Tuhan yang menciptakan umat manusia dengan struktur tubuh, kapasitas otak yang sama, dan lain-lain.
Selanjutnya mahaguru tersebut bertanya apakah nelayan tersebut mempelajari matematika? Sang nelayan menjawab bahwa matematika yang dia ketahui hanyalah bagaimana cara menimbang hasil tangkapannya, menghitung biaya yang sudah dikeluarkannya, dan menjual hasil tangkapannya agar dapat menghasilkan keuntungan secukupnya. Lagi-lagi mahaguru tersebut mengatakan betapa bodohnya sang nelayan dan dia sudah kehilangan lagi seperempat kehidupannya.
Kemudian, di perjalanan setelah jauh dari pantai dan mendekati horizon, mahaguru tersebut bertanya, "apa artinya awan hitam yang menggantung di langit?" "Topan badai akan segera datang, dan akan membuat lautan menjadi sangat berbahaya." Jawab sang nelayan. "Apakah bapak bisa berenang?" Tanya sang nelayan.
Ternyata sang mahaguru tersebut tidak bisa berenang. Sang nelayan kemudian berkata, "Saya boleh saja kehilangan tiga-perempat kehidupan saya dengan tidak mempelajari tiga subyek yang tadi diutarakan oleh mahaguru, tetapi mahaguru akan kehilangan seluruh kehidupan yang dimiliki."
Kemudian nelayan tersebut meloncat dari perahu dan berenang ke pantai sedangkan mahaguru tersebut tenggelam.
Demikian juga dalam kehidupan kita, baik dalam pekerjaan ataupun pergaulan sehari-hari. Kadang-kadang kita meremehkan teman, anak buah ataupun sesama rekan kerja. Kalimat "tahu apa kamu" atau "si anu tidak tahu apa-apa" mungkin secara tidak sadar sering kita ungkapkan ketika sedang membahas sebuah permasalahan. Padahal, ada kalanya orang lain lebih mengetahui dan mempunyai kemampuan spesifik yang dapat mengatasi masalah yang timbul.
Seorang operator color mixing di pabrik tekstil atau cat mungkin lebih mengetahui hal-hal yang bersifat teknis daripada atasannya. Intinya, orang yang menggeluti bidangnya sehari-hari bisa dibilang memahami secara detail apa yang dia kerjakan dibandingkan orang 'luar' yang hanya tahu 'kulitnya' saja.
Mengenai kondisi dan kompetisi yang terjadi di pasar, pengetahuan seorang marketing manager mungkin akan kalah dibandingkan dengan seorang salesperson atau orang yang bergerak langsung di lapangan.
Atau sebaliknya, kita sering menganggap remeh orang baru. Kita menganggap orang baru tersebut tidak mengetahui secara mendalam mengenai bisnis yang kita geluti. Padahal, orang baru tersebut mungkin saja membawa ide-ide baru yang dapat memberikan terobosan untuk kemajuan perusahaan.
Sayangnya, kadang kita dibutakan oleh ego, pengalaman, pangkat dan jabatan kita sehingga mungkin akan menganggap remeh orang lain yang pengalaman, posisi atau pendidikannya di bawah kita. Kita jarang bertanya pada bawahan kita. Atau pun kalau bertanya, hanya sekedar basa-basi, pendapat dan masukannya sering dianggap sebagai angin lalu.
Padahal, kita tidak bisa bergantung pada kemampuan diri kita sendiri, kita membutuhkan orang lain. Keberhasilan kita tergantung pada keberhasilan orang lain. Begitu sebuah masalah muncul ke permukaan, kita tidak bisa mengatasinya dengan hanya mengandalkan kemampuan yang kita miliki. Kita harus menggabungkan kemampuan kita dengan orang lain.
Sehingga bila perahu kita tenggelam, kita masih akan ditolong oleh orang lain yang kita hargai kemampuannya. Tidak seperti mahaguru yang akhirnya ditinggalkan di perahu yang sedang dilanda topan badai dan dibiarkan mati tenggelam karena tidak menghargai kemampuan nelayan yang membawanya.
Yang jadi pertanyaan kita sekarang, apakah kita masih suka bertingkah laku seperti sang mahaguru? Bila ya, seberapa sering?
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

SERIBU TOPENG


Jangan terpedaya oleh saya. Jangan terpedaya oleh topeng yang saya pakai. Saya memakai seribu topeng. Topeng yang saya takut untuk menanggalkannya. Topeng yang tak satupun mencerminkan wajah saya yang sebenarnya. Kepura-puraan adalah satu seni yang sudah sehati dengan diri saya, tetapi janganlah terpedaya.

Saya memberi kesan bahwa kedudukan saya dalam keadaan selamat. Semua yang bersama saya bercahaya dan tenteram baik lahir maupun batin. Rahasia adalah nama saya dan ketenangan adalah permainan saya. Air semuanya tenang dan saya merasa berkuasa dan tidak memerlukan bantuan siapapun. Tapi jangan percaya itu, tolong… jangan!

Penampilan luar saya kelihatan halus, tapi itu adalah topeng saya, topeng yang selalu berubah dan menutupi wajah saya yang sebenarnya. Di bawah topeng itu ialah ketidakpuasan hati, ketidaktenteraman, dan kegelisahan. Yang dibalik topeng itu adalah diri saya yang sebenarnya, yang dalam kebingungan, ketakutan, dan kesunyian. Tapi saya sembunyikan di diri saya. Saya tidak mau siapapun mengetahuinya. Saya panik memikirkan kelemahan saya akan terbongkar. Itulah sebabnya saya secara gila menciptakan topeng untuk berlindung, satu pencarian yang rumit untuk membantu saya berpura-pura dan berlindung dari pandangan mereka yang dapat mengenal saya. Tapi pandangan seperti itu sebenarnya adalah pandangan penyelamat saya. Itulah satu-satunya yang dapat membebaskan saya daripada saya yang terpenjara oleh dinding penjara buatan sendiri, dari dinding pemisah yang bersusah payah saya bina. Tapi saya tidak menyatakan perkara ini kepada kamu, saya tak berani, saya takut.

Saya takut pada pandangan kamu yang tidak diikuti dengan kasih sayang dan penerimaan. Saya takut kamu memperkecilkan saya. Kamu akan menertawakan saya dan ketawa kamu akan membunuh saya. Saya takut bahwa jauh dalam diri saya, saya bukan apa-apa, saya tak berguna dan kamu akan melihatnya dan menolak saya. Oleh karena itu, saya akan bergelimang dengan permainan kesukaan saya, kepura-puraan, dan berputus asa. Dengan kepastian palsu diluar dan seorang kanak-kanak menggigil di dalamnya.

Saya sangat ingin menjadi manusia tulen, bersahaja, dan diri sendiri, tapi kamu harus menolong saya. Bantulah saya dengan mengulurkan kedua belah tangan kamu. Walaupun itulah yang terakhir yang saya ingin dan perlukan. Setiap kamu bersikap baik, lembut, dan memberikan dorongan. Setiap kali kamu mencoba memahami saya karena kamu benar-benar memperhatikan diri saya, hati saya mulai tumbuhkan sayap. Sayap yang sangat kecil dan lemah. Tapi benar-benar sayap. Dengan kepekaan dan simpati kamu dan upaya kamu untuk memahami saya, saya dapat melakukannya, saya dapat memperbaiki. Kamu menghidupkan kembali jiwa saya yang telah lama terkubur. Memang tidak mudah bagi kamu untuk melakukannya.

Keyakinan yang lama pada sesuatu yang tak berarti, berupaya membina dinding yang teguh. Tetapi kasih sayang lebih teguh daripada dinding, dan disitulah harapan saya. Tolong jangan robohkan dinding itu dengan tangan yang kukuh, tapi dengan tangan yang lembut karena didalamnya ada seorang kanak-kanak yang sensitif dan saya adalah seorang kanak-kanak.

Siapa saya, kamu mungkin heran? Saya adalah orang yang betul-betul kamu kenal. Saya adalah setiap laki-laki, setiap wanita, setiap kanak-kanak, setiap yang kamu temui.***
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

SEKEDAR NASIHAT UNTUK KAUM HAWA

1. Untuk membentuk bibir yang menawan, Ucapkan kata-kata kebaikan.

2. Untuk mendapatkan mata yang indah, Carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai.
3. Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, Berbagilah makanan dengan mereka yang kelaparan.
4. Untuk mendapatkan rambut yang indah, Mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.
5. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, Berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, Dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian. Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain, Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni.
6. Jadi, jangan pernah kucilkan seseorang dari hati anda Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, Ingatlah senantiasa, Jika suatu ketika anda membutuhkan pertolongan, Akan senantiasa ada tangan terulur.
7. Dan dengan bertambahnya usia anda, Anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, Satu untuk menolong diri anda sendiri, Dan satu lagi untuk menolong orang lain.
8. Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakannya, Bukan pada bentuk tubuhnya, atau cara dia menyisir rambutnya.
9. Kecantikan wanita terdapat pada matanya, cara dia memandang dunia. Karena di matanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, Di mana cinta dapat berkembang.
10. Kecantikan wanita, bukan pada kehalusan wajahnya, Tetapi kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, Yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta yang dia berikan Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

Kata-kata bijak

Kata-kata bijak


Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati (sahabat) tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk berterima kasih padanya.
Karena ialah yang membantu mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Tersenyumlah dengan wajar .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang cinta

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Dan Saat engkau bertemu seseorang yang saat ini menemanimu seumur hidup (suami / istri) kita,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati yang kau cari.



Kata-kata Bijak tentang Cinta



Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah

berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian

membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar

dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita?

Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya

Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya

air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”.

Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis

yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata:

aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah

jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu

masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu

berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu

dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam

jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada

mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin

mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian

dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran

akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata

cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu

dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita

menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi

membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi

sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah

mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu.

Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya

pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur

berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke

dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda

mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu

kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka

seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan

padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya

menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu

temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun

dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang

tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain

perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati,

keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa

raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati

orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan

kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan

yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka.

Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita

cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi

mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR
Kata-kata Mutara


Bertutur dengan kata yang baik, berpikirlah dengan
niat yang baik dan melakukan perbuatan baik.
Memaafkan orang lain berarti berlaku baik pada diri
sendiri.

Kesuksesan adalah pengoptimalan suatu kelebihan,
kegagalan adalah akumulasi dari segala kekurangan.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap
orang memiliki kemungkinan yang tak terhingga.

Ilmu pengetahuan harus dipahami dengan
sungguh-sungguh, baru bisa menjadi kebijaksanaan dalam
diri sendiri.

Kasih sayang tidak dapat dengan memohon pada orang
lain, melainkan diperoleh dari sumbangsih yang
diberikan.

Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan
diri kita sendiri.

Hendaknya bersaing untuk menjadi siapa yang lebih
dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti.

Menyia-nyiakan waktu setiap hari adalah pemborosan
hidup, bekerja penuh semangat dan menjadi orang yang
berguna adalah membangun kehidupan kita sendiri.

Orang yang selalu mencari-cari alasan bagi
kegagalannya, tidak akan memperoleh kemajuan untuk
selamanya.

Rumput tidak akan mudah tumbuh dilahan yang
ditanami sayur-sayuran. Hati tidak mudah timbul
kebencian bila dipenuhi rasa persahabatan.

Berapa banyak kewajiban yang telah anda penuhi,
sebanyak itu pula kemampuan yang akan diperoleh.

Kegembiraan seseorang tidak didasarkan dari berapa
banyak yang dimilikinya, namun karena sedikit sekali
berhitungan dengan orang lain.

Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu
apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari
kesalahan.

Kesuksesan yang paling besar dalam hidup adalah
bisa bangkit kembali dari kegagalan.

Ucapan yang baik, bagai bunga teratai yang keluar
dari mulut; Ucapan yang buruk, seperti bisa ular yang
disemburkan dari mulut.

Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam
kehidupan: berbakti pada orang tua dan melakukan
kebajikan.

Moralitas adalah sebuah pelita dalam peningkatan
kepribadian, tidak seharusnya merupakan cambuk
penghukum bagi orang lain.

Menghargai dan merasa senang atas keberhasilan
orang lain berarti meningkatkan harkat diri sendiri.

Selalu berbaik hati selalu memperoleh hari-hari
yang baik.

Memberi maaf dan berbicara dengan ramah meskipun
kita berada dipihak yang benar.

Menerima kebajikan sekecil apapun harus dibalas
sebesar-besarnya.

Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas
budi orang tua.

Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai,
kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan
meremehkan hati nurani sendiri, jangan pernah berpikir
untuk tidak melakukannya walau perbuatan itu sangat
kecil.

Sedikit berbicara lebih baik daripada banyak
bebicara, akan lebih baik lagi jika hanya membicarakan
hal yang baik-baik saja.

Orang yang bijaksana baru mampu membedakan yang
baik dan yang buruk, yang benar dan yang sesat; Orang
yang rendah hati baru bisa membangun kehidupan yang
indah sempurna.

Di dalam kehidupan, kita tidak selalu berada dalam
kondisi yang baik-baik saja, namun bagi yang pernah
mengalami cobaan dan berhasil mengatasinya, akan
sangat mudah menghadapi kondisi yang sesulit apapun.

Permasalah sukar dan sulit diputuskan dalam hidup
adalah suatu cobaan.

Kasih sayang yang sesungguhnya adalah menjaga
kondisi hati kita dengan sebaik-baiknya.

Mampu bertoleransi dan lebih mengasihi orang lain,
kita akan hidup dengan sangat gembira.

Mampu menyumbangkan cinta kasih adalah suatu
keberkahan. Mampu menghapus kerisauan adalah sifat
yang bijaksana.

Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran
dan pujian sebagai peringatan untuk mawas diri.

Memperbaiki prilaku sendiri adalah untuk menolong
diri sendiri, mampu mempengaruhi orang untuk berbuat
baik adalah untuk menolong orang.

Yang mencelakai diri sendiri tidak lain adalah
kemarahan yang tidak pada tempatnya.

Orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan
baik, pasti bisa menguasai arah tujuan yang ingin
dicapai.

Lakukanlah menurut kemampuan yang ada, jangan
berniat untuk menunda, ada kemungkinan anda tidak
mendapatkan apa apa.

Yang terindah di langit adalah bintang-bintang
bergemerlapan, sedangkan yang terindah dalam hidup
adalah kehangatan kasih sayang.

Orang yang berbudi sifatnya bagaikan air yang
dapat menyesuaikan diri dalam berbagai bejana, hidup
dalam kondisi bebas leluasa.

Padi yang berisi akan semakin merunduk; Seseorang
yang sukses semakin rendah hati.

Berhenti di tengah perjalanan akan lebih sulit dan
terasa lebih melelahkan daripada terus berjalan hingga
sampai ke tujuan.

Di kala memiliki, harus selalu mengenang
penderitaan di saat tak punya; dalam cuaca baik harus
mempersiapkan persediaan di musim hujan.

Alam semesta ada batasnya, kekuatan tekad kita ak
terhingga. Mudah mengikrarkan sebuah tekad, tapi sulit
melaksanakannya.

Perbuatan baik hendaknya bisa dioptimalkan,
permasalahan harus ditinggalkan. Mensukseskan orang
lain berarti mensukseskan diri sendiri.

Lebih baik bekerja keras dan benar-benar
melakukannya daripada berkemampuan tapi tidak
melakukannya sama sekali.

Orang harus menyayangi diri sendiri baru dapat
mencintai semua orang di dunia.

Dalam mengatasi berbagai masalah hendaknya
berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit.

Jangan merasa khawatir pada banyaknya masalah,
yang dikhawatirkan adalah masalah yang dicari-cari.

Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian
harus lemah lembut, dan hati harus cermat.

Berikrar dalam hati dan tidak pernah menyatakan
dalam tindakan, sama halnya seperti bertani tanpa
menebar bibit, hanya menyia-nyiakan sebuah jalinan
jodoh.

Orang berbudi berketetapan hati menggapai
cita-citanya, orang yang picik hanya memiliki
cita-cita dan tidak pernah berusaha.

NOTE :
Taken From : Kata - Kata Mutiara dari Master Shih Cheng Yen
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

MotiVasi

17 Hal yang Harus Diingat


1. Jika sudah terjadi masalah, tdk harus dihindari (bingung), tapi HARUS DIHADAPI dengan tenang

(dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai/ ada jalan keluarnya.

2. Menghadapi semua hal, tdk boleh berpikir negatif, seperti: “saya pasti tdk mampu”, “saya tdk bisa”,

dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti: “saya bisa, pasti ada jalan keluarnya” dan lain lain.
3. Sudah dan senang semuanya tergantung pikiran saja!! ( Pikiran adalah pelopor!!). Jadi jaga pikiran kita

baik - baik. Jangan pikir yang jelek/negatif. Selalu berpikir yang positif (baik).

4. Segala kesulitan/kesusahan akan berakhir. sebesar apapun masalahnya akan selesai juga dengan

berjalannya waktu. Seperti pepatah mengatakan : TIDAK ADA PESTA YANG TIDAK BERAKHIR.

5. Orang yg sukses 85% ditentukan dari sikap/prilaku, 15% baru ditentukan ketrampilan. Jadi sikap kita

dalam hidup ini sangat penting.

6. Segala sesuatu berubah (anicca). Kita tdk perlu susah. Misalnya : sekarang susahnya, selanjutnya pasti

berubah menjadi senang. sekarang ada orang yang tdk senang pada kita, suatu saat nanti akan baik juga.

7. Hukum karma, berarti berbuat baik akan mendapat hasil baik dan sebaliknya, seperti tanam padi, pasti

panen padi. Ingat!! Usahakan setiap saat selalu berbuat (tanam) kebaikan agar mendapatkan (panen)

kebaikan. Jgn melakukan kejahatan. Dan jgn berharap mendapat balasan dari perbuatan baik kita!!!

8. Kesehatan asalah paling nomor satu (berhaga). Jaga kesehatan kita dengan olahraga, istirahat yang

cukup dan jangan makan sembarangan.

9. Hidup ini penuh dengan masalah/persoalan/penderitaan. Jadi kita sdh tahu TIDAK MUNGKIN SELALU

LANCAR/TENANG. Siapkan mental, tabah, sabar dan tenaga untuk menghadapinya. itulah kenyataan hidup

yang harus dihadapi oleh setiap manusia.

10. Masa depan seseorang sangat tergantung pada sikap dan buku buku yang dibaca. Jadi membaca

sangat penting dan menentukan masa depan seseorang.

11. Jangan membicarakan kejelekan orang lain, karena kita akan dinilai jelek
oleh orang yg mendengarkannya.

12. Pergaulan sangat penting dan merupakan salah satu kunci sukses. Boleh bergaul dengan orang jahat

maupun baik asal kita HARUS TAHU DIRI/JANGAN TERPENGARUH LINGKUNGAN. Lebih baik lagi apabila kita

bisa menuntun yang jahat ke jalan yang benar.

13. Budi orang tua, tidak dapat dibayar dengan apapun juga. begitu juga dengan
budi orang2 yang telah membantu kita.

14. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan minder dengan kekurangan kita. dan

jangan iri dengan kelebihan orang. HARGAILAH DIRIMU APA ADANYA!!!

15. JANGAN MEMPERTENTANGKAN (MEMPERDEBATKAN) hal hal kecil yang tdk berguna
dengan siapapun juga.

16. Kunci sukses dlm hidup ini, selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, bekerja keras, rajin

berdoa/sembahyang, banyak berbuat baik serta tdk blh berputus asa.

17. Jangan Menilai orang dari Harta(kekayaan), penampilan ataupun kondisi
fisik. Semua orang itu SAMA!!!


Mr.Alasan Penghambat Sukses

Sembilan puluh sembilan persen dari semua kegagalan berasal dari orang-orang yang punya kebiasaan

berdalih.

GEORGE WASHINGTON CARVER Ahli Kimia yang menemukan lebih dari 325 manfaat kacang tanah Kalau mau

jujur, kita sering menciptakan alasan atas setiap kegagalan dan kesalahan yang kita lakukan. Sebagai

contoh, pada waktu kita terlambat ke sekolah atau ke kantor, pikiran kita langsung mencari dan

menciptakan alasan. Pikiran kita diarahkan untuk mencari alasan untuk menghindari kesalahan yang kita

lakukan. Jika ada sekolah alasan, maka setiap kita mungkin telah mendapatkan gelar doctor bahkan

mungkin ada diantara kita sudah mendapatkan gelar professor. Ketika kita dilahirkan tidak ada orang tua

yang mengajarkan bagaimana menciptakan alasan atas setiap kesalahan yang kita lakukan. Kita selalu

menciptakan alasan untuk menghindari hukuman atas kesalahan yang kita lakukan. Kita harus pahami,

bahwa alasan yang kita ciptakan tidak pernah memberikan perubahan dalam hidup kita.

Alasan adalah penghambat kesuksesan. Setiap alasan yang kita ciptakan atas kegagalan yang terjadi

adalah tirai yang ditancapkan untuk membatasi dan memenjarakan kita setiap saat. Saudara dari berdalih

adalah sikap mengeluh. Karyawan yang senang membuat alasan, pasti selalu mengeluh dengan gaji yang

diterima dan mengeluh dengan kebijakan dan aturan yang ditetapkan perusahaan. Anak yang selalu

menciptakan alasan atas kesalahan yang dilakukan, selalu mengeluh dengan keadaan fisiknya, kondisi

ekonomi keluarga, fasilitas pendidikannya, dan semuanya.

Banyak orang mengharapkan tubuhnya langsing dan mengharapkan orang lain yang melakukannya untuk

dirinya. Mereka mengharapkan orang lain yang berolahraga untuk dirinya, orang lain yang diet makanan

lezat untuk dirinya, orang lain yang hidup disiplin untuk dirinya. Sesuatu yang mustahil.

Jika Anda ingin menciptakan kehidupan yang penuh keberhasilan, Anda harus memegang kendali hidup

Anda. Mulai sekarang, berhenti berdalih, berhenti mengeluh, berhenti mengeluh atas Kekurangan fisik

Anda, berhenti mengeluh atas ketidakadilan yang terjadi dalam hidup Anda, berhenti menggunakan alasan

mengapa Anda tidak bisa dan belum mendapatkan apa yang Anda impikan sampai saat ini, dan berhenti

menyalahkan keadaan di luar diri Anda. Anda harus berjanji pada diri Anda, bahwa mulai saat ini, Anda

berhenti melakukan semuanya itu selamanya.

Tindakan berhenti menyalahkan adalah tanda bahwa Anda mengasihi diri Anda dan masa depan Anda.

Berhenti sejenak (selama 5 menit), tuliskan dan katakan sebanyak 7 (tujuh) kali pada diri Anda kalimat ini:

Saya bertanggungjawab atas hidup saya ! Harus ditanamkan dalam benak Anda, bahwa Andalah

satu-satunya orang yang bertanggungjawab terhadap hidup Anda.
“Kesuksesan adalah keputusan untuk mengubah hambatan menjadi kesempatan untuk meraih sukses”.

Mungkin salah satu hal yang menghambat Anda untuk meraih sukses karena Anda dipenuhi dengan

berbagai macam dalih. Hentikan dalih Anda jika Anda ingin meraih keberhasilan di tahun 2009. Jadikan

tahun 2009 sebagai tahun penuh berkat dan pelipatgandaanmujizat, kepercayaan dan keberhasilan.

(Sumber: Johny Kilapong, MA)




4 Tipe manusia Hadapi Tekanan Hidup

Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh� (John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang

menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini

dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang

mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang

bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam

menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi

tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini

kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh

pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta

dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi

kenyataan hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh

di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan.

Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih

menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya.

Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok

dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam

kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini

masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum

terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu

bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke

keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali

menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih

giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia

memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins

dalam salah satu biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai.

Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai

tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang

performance- nya bagus sekali.

Bangun network

Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang

kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya

mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan

membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam

daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di

dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari.

Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi

sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang

dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi

kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat

ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun

mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

Tips menjalani hidup yg berdayaguna

Dalam menjalani kehidupan ini, manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yakni “ kebebasan hati” untuk memilih kehidupannya. Apakah akan memilih mengikuti daya tarik positif atau tarikan negative.
Mengikuti daya tarik spiritual yang mengantarkannya pada kehidupan penuh makna dan keagungan atau daya tarik materialisme duniawi semata yang dapat membawanya pada kegagalan.

Amanat agung yang dipikul manusia dalam hidup ini, hanya dapat ditunaikan andaikata kita dapat memahami secara utuh dan benar hakekat penciptaan diri kita. Sehingga manusia dapat menggunakan potensi dirinya untuk menjalani kehidupan ini penuh makna dan berdayaguna. Banyak memberikan manfaat bagi orang lain dan alam semesta. Menghasilkan karya dan kinerja yang bermanfaat bagi orang lain dan alam semesta.

Bagaimana agar dapat menjalani kehidupan ini penuh makna dan berdayaguna ? Setiap individu pasti memiliki jawaban masing-masing, namun disini saya memberikan beberapa tips berikut ini:

1. Mengubah Orientasi Hidup, Memikirkan Orang Lain
Apakah Anda lebih sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, penghasilan lebih tinggi, rumah lebih mewah, mobil baru, bisnis lebih besar, lebih kaya dan ingin-ingin lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya kita lebih sering memikirkan diri sendiri. Artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri.

Mulailah mengubah pusat hidup kita lebih banyak memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan sembako, memikirkan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain. Inilah yang akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.
2. Meningkatkan empati kepada orang lain.
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.

Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain. Bagaimana caranya ?. Dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.
3. Banyak Melepaskan Energi Positif.
Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benar-benar kesusahan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif dan melepaskan energi positif kepada orang lain.

Melepaskan energi positif dapat dilakukan dengan berbagi semangat, berbagi ide dan solusi bagi orang lain, berbagi pemikiran positif, misalnya. Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak melepaskan energi positif dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk yang berbeda, misalnya kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dll.
4. Hadapkan Wajah Kepada Allah
Hidup adalah ‘pemberian’ dari Allah. Maka Dia-lah yang berkuasa juga untuk mengambilnya kembali. Dia pulalah yang berkuasa mengatur hidup kita, memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan bagi kita. Itu semua bermula dari bagaimana cara kita memilih jalan hidup kita.

Berusahalah menjaga keseimbangan dalam hidup dengan selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran pusat gravitasi spiritual. Pusat makna tertinggi kehidupan yang di dalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Menjalani hidup bertawakal dan mengabdi kepada Allah. Bekerja, berbisnis, berusaha dan berkarya semata-mata bentuk pengabdian kepada Allah. Menerima kehidupan dengan bersyukur, namun tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras. Lebih lengkap dapat dibaca di buku “The Art of Life Revolution” yang diterbitkan Elex Media. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Eko Jalu Santoso adalah Penulis Buku “The Art of Life Revolution” Penerbit Elex Media Komputindo,
Founder Motivasi Nurani Indonesia.

»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

Kamis, 23 April 2009

KITA HANYA BUDAK CINTA

Kau lelah,

Terkulai di ranjang

punggungmu basah

Peluh meniti selimut

Rebahkanlah

Besok kita teruskan


Menyatu badan dengan nafsu kerinduan

Mana ku tahu sampai kapan

Kita cuma budak cinta

Hingga cinta pupus

Dan umurku aus
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

Selasa, 21 April 2009

UNTUK SANG PENGISI HATI

Sedap malam di halaman

Memanjatkan wangi

Kita duduk di bangku taman

Merapatkan sunyi

Dua tahun tak terasa

Gumam mu ke kelam langit

Kurangkum tangan mu

Telanjang jemarimu sayang

Bercerai dengan cincin kawin

Apa tersisa

Tumbal hidup kita

Wangi kembang pucat semata

Jalan gaib menuju malam pertama
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

SETELAH KAU MENJADI KEKASIHKU (bag. 1)

SETELAH KAU MENJADI KEKASIHKU (bag. 1)

Ketidak percayaan Layla terhadap laki-laki untuk dijadikan kekasih pendamping hidupnya membuat Dani menantang untuk melakukan sebuah simulasi pacaran karena Dani ingin membuktikan yang ada di benak Layla itu salah, merekapun melakukan simulasi pacaran.

”Aku sungguh-sungguh tidak mengerti kenapa orang harus pacaran dan ujung ujungnya tidak menikah juga," gerutuku. Dani tertawa. "Teman-temanmu menanyakan siapa kekasihmu saat ini, terutama ibumu?"

Aku mengangguk cemberut.

"Apa jawabanmu kali ini?" godanya.

"Aku tidak menjawab. Aku langsung meninggalkan ruang makan dan masuk ke kamar."

Dani terbahak. "Kau kekanak-kanakan," katanya.

"Habis jawaban apalagi yang mesti kuberikan, Dan? Aku sudah kehabisan alasan, kehabisan stok bohong. Dan orang yang mengenaliku malah makin gencar menteror."

Dani tersenyum . "Kau benar-benar seperti anak-anak. Kalau kau jadi orang-orang itu, apa kau tidak akan blingsatan kalau kau belum juga memiliki kekasih di usia tiga puluh."

"Aku akan sangat gembira kalau aku tidak memiliki kekasih untuk ku jadikan suami seumur hidupku," komentarku.

Alis Dani terangkat. "Kenapa?"

"Laki-laki hanya memperumit hidup perempuan."

"Untuk apa pacaran kalau yang kita dapat hanya kesedihan?"

"Mungkin karena kesedihan itu hanya efek sampingnya, sementara keuntungannya lebih banyak?"

"Sok tahu," cibirku. "Kau sendiri belum memiliki kekasaih. Apa yang kau tahu tentang keuntungan berpacaran."

"Aku sudah cukup banyak belajar, layla. Umurku sendiri sudah tigapuluh empat, kebanyakan teman-temanku sudah berkeluarga."

"Tapi kau tidak! Akui sajalah. Kau setuju kan kalau hidup sudah cukup pelik tanpa perlu lagi pacaran apa lagi menikah?"

dani tersenyum. "Ya, memang."

"Lebih enak hidup seperti ini. Bebas!"

"Setuju. Tapi ingat, aku bukan sama sekali tidak mau pacaran atau menikah, lho. Aku hanya masih menunggu calon yang pas."

Dan aku menghela nafas panjang. "Ah, ya. Calon."

"Itu kan sebenarnya alasanmu untuk tidak juga berpacaran?"
"Ya, " gumamku enggan.
"Bukan karena kau sama sekali anti berpacaran."

Aku menggeleng. "Jangan bilang siapa-siapa, tapi kadang-kadang aku kepingin juga digandeng seseorang saat datang ke pesta."

"Tapi kau bisa saja bergandengan dengan salah satu pacarmu kan?"

"Gandengan pacar itu lemah. Gampang putus," komentarku pahit. "Maksudku, aku mau orang yang sama menggandeng tanganku ke mana pun aku pergi."
"Apa susahnya menggaji orang yang mau menggandeng tanganmu ke mana-mana? Ini zaman susah. Banyak pengangguran."

"Dani!" kuayunkan tanganku, tapi begitu hapalnya ia dengan reaksiku ia menghindar sambil tertawa.

"Kau sadar kan kalau pacaran itu lebih dari sekadar mengontrak penggandeng tetap?" tanyanya kemudian, lebih serius.

"Ya. Justru itu. Aku tidak bisa membayangkan pacaran dengan orang yang salah. Kalau saja," aku terdiam.

"Apa?"

"Kalau saja aku bisa yakin bahwa lelaki itu akan tetap manis dan baik hati setelah ia berhasil menjadi pacarku lalu menikahiku. Bagaimana seorang perempuan bisa tahu kalau lelaki yang merayunya ternyata lelaki yang payah? Yang suka memukuli, mencaci maki, Menghina, orangnya pelit, cemburuan, suka berbohong dan berkhianat."

"Layla, laki-laki yang begitu sedikit sekali."

Aku menggeleng. "Semua laki-laki binatang."

"Bagaimana dengan aku? Aku laki-laki."
"Kau bukan lelaki, Dan. Kau malaikat."

Dani sedikit kaget. Didekapnya dada kirinya dan ia terkulai di kursinya.

"Dani!" pelan bicaraku. "Nanti orang-orang memperhatikan kita!"

"layla, kau sadar kalau aku belum mati? Aku harus mati dulu sebelum jadi roh dan mengajukan lamaran menjadi malaikat," dan ia kembali terkulai, mata tertutup, lidah terjulur.

"Dani, Dani," desahku.
"Kalau kau memang mau berpacaran lalu menikah, berobatlah." Ia tergelak. "Dan kau. Kalau kau memang mau berpacaran lalu menikah, percayalah setidak-tidaknya pada satu orang saja dari golongan laki-laki."

"Aku tidak bisa, Dan."

"Berarti kau memang tidak bisa berpacaran. Tidak mungkin dan tidak akan. Dan kalau kau memaksakan diri, kau akan merana. Dan kalau kau sengsara kau akan makan makin banyak. Dan kalau kau makan banyak-banyak kau akan ----------?"

"Dani!" walaupun nada suaraku keras, aku tak bisa menahan senyum mendengar pernyataan konyol itu. Meski baru tiga tahun menjadi sahabatku, tapi ia benar-benar telah memahamiku.

"Apa kau pernah berpikir tentang orang-orang yang mengenalimu?" katanya kemudian. Seperti biasa ia bisa menjadi sangat jenaka dan kemudian serius hanya dalam selang waktu sepersekian detik.
"teman-temanmu pasti sangat senang kalau kau punya kekasih tetap dan ibumu akan lebih tenang kalau tahu kau akhirnya punya seseorang yang akan menemani dan melindungimu."

"Jangan bicara begitu," cetusku, kembali manyun.
"Satu, ini hidupku, bukan hidup mereka yang mengenaliku. Tapi kalau misal saja kekasihku berkhianat, apa mereka mau menanggung rasa malu dan sakit hatiku? Kedua, aku tidak butuh pelindung. Kau tahu aku bisa mengurus diriku sendiri. Kalau itu yang aku butuhkan, aku bisa menggaji lebih banyak pembantu, plus bodyguard kalau perlu."

"Baik, baik, Tuan Putri. Hamba mengaku salah," Dani membungkuk dalam-dalam."Jadi, dengan asumsi kau tidak sama sekali menihilkan kemungkinan memiliki kekasih, apa yang ingin kau capai dengan itu?"


Aku tertunduk lemas. "Itulah, Dan," desahku. "Aku tidak tahu. Apalagi yang aku butuhkan saat ini? Aku punya pekerjaan dengan masa depan yang lumayan. Jadi berpacaran atau menikah untuk alasan ekonomi jelas-jelas bukan pilihan untukku. Aku punya teman-teman diskusi, sahabat untuk berbagi, jadi kesepian juga bukan alas an bagiku untuk berpacaran atau menikah."


Dani termenung agak lama. Akhirnya ia menjawab. "Cinta mungkin?"
"Kau terlalu banyak menonton film romantis ," olokku. "Kau tahu berapa lama cinta bertahan dalam suatu hubungan?"

"Berapa lama?"

"Satu sampai tiga bulan. Setelah itu, toleransi, kompromi, frustrasi dan imajinasi."

"Imajinasi?"

"Kalau kau terjebak di dalam penjara dengan lelaki yang kau benci sekaligus yang kau tahu membencimu, kau harus membayangkan berpacaran dengan Primus atau Anjasmara kau bisa jadi gila."

"Astaga," gumam Dani. "Kalau itu terjadi padaku, siapa menurutmu yang harus kubayangkan? dian sastro atau Sarah Azhari?"

"Gorila," jawabku sekenanya dan Dani meledak tertawa.

"Dani," keluhku. "Berhentilah tertawa. Aku bukan pelawak. Aku sedang membicarakan masalah serius, dan aku sebal kau tertawai terus menerus."

Wajahnya serta-merta menjadi serius. "Aku tidak menertawaimu. Kalau kau benar-benar sahabatku, kau tahu beginilah aku menyikapi semua masalah, yang tergenting sekalipun. Termasuk masalah ini. Cobalah. Kau akan merasa jauh lebih baik. Kalau mereka menanyakan lagi siapa kekasihmu, tertawalah.Tertawalah keras-keras."

"Dani, kau benar-benar tak tertolong lagi," gumamku. "Aku perlu solusi, dan bukan ide-ide konyol."

Dani membisu. Dan untuk beberapa waktu kami berdua sama-sama merenung.

Akhirnya, Dani bicara dengan hati-hati. "Layla, aku tahu ini akan kedengaran gila. Tapi dengar dulu. Aku rasa saranku ini bisa menyelesaikan kedua masalahmu. Pertama, ketidakpercayaanmu pada ras laki-laki. Kedua, ketidakmengertianmu kenapa kau butuh seorang kekasih yang kelak menjadi suami."

Aku mengangguk, dalam hati bersiap-siap untuk mempertahankan mimik seriusku walaupun ide yang akan dilontarkan Dani nantinya ternyata kelewat sinting dan karenanya teramat sangat kocak.

"Sebelumnya, aku ingin tanya satu hal, dan ini sangat sangat penting, jadi aku perlu jawaban terjujurmu. Apa kau percaya kepadaku?"

Kutatap Dani dengan dahi berkerut. Ia telah jadi sahabatku meskipun baru tiga tahun tetapi banyak yang berubah dalam hidupku, dan setidaknya tiga lelaki telah hadir dan menghilang dari hidupku. Hanya Dani yang tak berganti. Ia seakan-akan selalu siap mengulurkan tangan menolongku, sementara selera humor-nya tak pernah gagal membantuku keluar dari depresi yang paling parah sekalipun. Kalau ada satu laki-laki di dunia yang kuhadapi dengan hasil nyaris nol, hanya Dani orangnya."Ya. Aku percaya kepadamu."

"Kalau be gitu, percayalah bahwa yang kulakukan ini semata-mata untuk kebaikanmu. Percayalah bahwa aku sama sekali tidak memiliki niat jahat terselubung di balik ideku ini. Percayalah."

"Dani! " potongku tandas. "Ide apa?"

"Aku ingin mengajakmu mengadakan sebuah eksperimen," ia bicara dengan hati-hati, kedua matanya terpan cang pada ekspresi wajahku. "Kita berhubungan seperti layaknya orang berpacaran."

"Apa?"

"Simulasi!" lanjut Dani sesegera mungkin. "Ya simulasi pacaran"


Dani mengangkat tangannya menyuruhku diam, "Simulasi. Sekali lagi, simulasi. Aku akan menjadi kekasihmu –simulasi? sambil mempelajari kenapa kebanyakan manusia y ang normal dan waras begitu berambisi untuk berpacaran lalu menikah Kalau pada akhir eksperimen kau merasa yakin bahwa kerugiannya tidak sebanding dengan keuntungannya, kita akhiri simulasi itu dan kau bisa hidup sendiri lagi, merdeka selama-lamanya. Kalau ternyata kau kecanduan hidup sebagai kekasihku, kita putus dan kau bisa cari kekasih yang paling cocok untukmu. Anggaplah ini Sebagai tes untuk melihat apa kau akan memilih berpacaran atau tidak. Tanpa komitmen, tanpa penalti. Bagaimana?"

"Dani," desisku. "Ini ide terbodoh y ang pernah kudengar."
"Semua gagasan jenius selalu diolok-olok pada awalnya," sanggah Dani mantap.
"Pikirkan, Layla. Ini satu-sat unya cara supaya kita bisa belajar seperti apa berpacaran itu sebenarnya tanpa perlu sungguh-sungguh Kau tidak mungkin melakukannya dengan laki-laki selain aku, yang telah terbukti memiliki
sifat ksatria, dapat dipercaya dan teguh pendirian...."

"Serius, Dani, serius!"

"Dan kau sama sekali tidak melakukan pengor banan apa pun. Kau tidak akan mengalami kerugian apa pun."

"Kecuali waktu mu ...."
"Simulasi," Dani mengingatkan sambil mengangkat telunjuk.

"OK. Pacaran simulasi," geramku.
"Simulasi."

"Dani!"

"Layla!"

"Oh, Tuhan," aku bangkit dengan marah dan beranjak keluar. Dani segera menjejeriku.

"Layla, kau tidak perlu semarah ini," katanya. "Apa aku sejelek itu di matamu hingga kau bahkan tidak mau pu ra-pura berpacaran denganku?"

Aku berhenti berjalan dan menatap wajahnya. Dan menggeleng. "Biarpunwajahmu seperti bunglon sekalipun, aku akan tetap memujimu di depan perempuan malang manapun yang mencintaimu."

Matanya berbinar. "Kau tidak marah lagi, kan?"

Aku menggeleng. "Aku bukan marah karena idemu, Dan. Aku tahu otakmu memang selalu korslet tiap kali memikirkan jalan ke luar dari suatu problemserius.Aku mengerti. Aku hanya kesal karena kau sepertinya tidak peduli dengan masalahku."

"Justru karen aaku sangat peduli aku mengusulkan ini, layla," ekspresinya tampak begitu tulus.

"Terima kasih. Tapi ide itu memuakkan."

"Pikirkan dirimu yang selalu diberendel pertanyaan-pertanyaan oleh orang-orang yang mengenalimu tentang kesendirianmu yang hingga kini tidak mempunyai kekasih , layla. Kalau meraka tahu kau berpacaran denganku, mereka yang selama mengenaliku sang at baik, sopan, hormat kepada orang tua, ulet, tangguh...," ia berhenti saat melihat raut wajahku,
"mereka akan setuju dan aku yakin orang tuamu pun akan setuju."

Ia diam sejenak. "Aku janji akan menggandeng tanganmu di setiap pesta. Dimana pun."

Ucapannya begitu menyentuh hatiku hingga aku nyaris menangis terharu. Kalau saja di antara bekas-bekas kekasihku ada yang mengatakan itu kepadaku, aku pasti sudah lama sekali menikah, pikirku sebelum menertawai diri sendiri. Perempuan yang tidak butuh seorang pelindung, tapi haus digandeng tangannya. Aku pasti sama kurang warasnya dengan Dani.

"Apa aku harus bermesraan?" tanyaku nyaris berbisik.

"Sesekali mungkin, kalau kita sedang ada di lingkungan yang mengenali kita," matanya kembali tertawa. "Di pipi. Aku tidak akan melewati batas. Kalau kita hanya berdua, kau bebas untuk meninjuku, menjambakku...."

"Dani," teguran itu lebih lembut daripada yang kuinginkan dan Dani tersenyum.


Sebulan pertama Layla berusaha mengerti kebiasaan Dani yang selalu menghabiskan di selang waktunya bermain games di komputer Di minggu kelima dia protes, dan mereka bertengkar. Pertengkaran terhebat yang pertama.mereka banyak melakukan pertemuan di tempat tinggal dani

Dani bertanya sambil menggaruk kepala. "Bisakah kau menghubungiku tiap hari?" pintanya. "jika aku tidak menghubungimu"

Kutatap wajahnya. Dalam hati aku berpikir, haruskah? Ini hanya sebuah permainan. Tidakkah Dani akan jadi besar kepala kalau aku mematuhinya? Tapi di lain pihak, kalau aku benar-benar ingin tahu bagaimana rasanya jadi seorang kekasih, mungkin ada baiknya aku mengikuti keinginannya.

aku tersenyum dan beranjak dari kursi dan mengambil sebuah bolpoin merah. Dilingkarinya tanggal hari itu di kalender yang ada di atas meja komputer tempat Dani menghabiskan waktu.


"Masih banyak detil-detil seperti ini yang mesti kita sepakati," lanjutnya.
"Misalnya, aku ingin kau sempatkan beri tahu aku jika kau pergi sendiri atau dengan siapa dan mesti pulang larut malam."

Dahiku berkerut. "Untuk apa?"

"Apa kau tidak melapor kepada orang tuamu kalau kau akan pergi dengan siapa atau sendiri dan pulang hingga larut malam?" Aku menggeleng. "Ibuku sudah percaya bahwa aku bisa menjaga diriku sendiri dan tidak akan melakukan hal-hal yang bodoh."

"Tapi aku kekasihmu. Simulasi memang. Aku perlu tahu kenapa dan di mana kau kalau pulang larut malam."

"Kau kedengaran seperti diktator."

"Kurasa aku tidak minta terlalu banyak."

"Itu terlalu banyak untukku."

dani meletakkan tulunjuk di bibirnya dan me natapku dengan mata menyala. Aku lupa kapan terakhir kali aku melihatnya marah. Tapi aku yakin aku tak salah membaca gelagatnya kali ini. Ia benar-benar marah.

"Ingat," lanjutku hati-hati. "Aku bukan benar-benar kekasihmu. Kau tidak punya hak untuk mengaturku seperti itu."

Ia menunduk lama sekali, tangannya terkepal, buku-buku jarinya memutih. Dan ruang tempat kami melakukan pertemuan itu menjadi sangat sunyi senyap. "Baik. Kalau itu maumu," desisnya kemudian.

Aku ingin mengatakan bahwa aku sama sekali tidak menduga permainan itu akan membuat persahabatanku dengan Dani memburuk. Tapi aku tak berani mengungkapkan itu. Aku yakin Dani akan semakin berang karenanya.

Dani meninggalkan ruangan tanpa mengatakan apa-apa dan pergi ke ruangan depan tepatnya ruangan yang menjadi tempat kumpul teman-temanya Tak lama ia kembali menemuiku di ruang komputer

"Aku pergi, layla," katanya dingin.

Aku bangkit dari kursi menghampirinya , berniat untuk memperbaiki situasi.
"Sebagian teman-temanku menyarankan ini," ujarku sambil meraih tangan kanan Dani dan menempelkannya di bibirku. "Kupikir ada baiknya kucoba. Oh, ya. Mereka bilang kau harus mencium keningku."

Ia membungkuk dan menyapu keningku dengan bibirnya yang terkatup dan berlalu tanpa mengucapkan apa-apa lagi.

Dasar tidak tahu terima kasih!

ke esokan harinya Aku sengaja pergi dan pulang larut malam. Dalam perjalanan pulang kusinggahi suatu kafe yang belum pernah kukunjungi, sebagian untuk memperoleh kesendirian dan sebagian untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang pasti diberondongkan kawan-kawan yang biasa bersamaku menghabiskan sore hari.

Perasaanku gundah. Rasa bersalah dan kesal berkecamuk di dadaku. Aku tahu Dani telah banyak berkorban untuk permainan ini. Tapi walau aku sungguh-sungguh ingin mempelajari bagaimana rasanya menjadi seorang kekasih, mestikuakui bahwa aku belum terbiasa menganggap Dani sebagai keksaihku. Bagiku, iahanya masih seorang sahabat. Dan seorang sahabat tidak boleh menuntut terlalu
banyak.

Mataku tertaut pada cincin perak mungil yang disisipkan Dani di jari manisku saat aku menerima sebagai kekasihnya meski simulasi. Ini hanya permainan, batinku. Tapi dalampermainan ini, Dani adalah kekasihku Dan sebagai kekasihku, tuntutannya wajar. Kalau aku lantas tidak suka dengan keterbatasannya, itu hanya satupelajaran pertama dari permainan ini. Kupejamkan mataku dan kutarik napas dalam-dalam. Aku benci kekalahan. Tapi kali ini aku mengalah, bukan kalah. Aku akan belajar satu hal dari semua ini. Bagaimana mengesampingkan keakuan dan memilih kebersamaan. Getir memang. Aku yakin Dani akan menertawaiku. Kalau ia tidak marah-marah dulu.

Alangkah terkejutnya aku ketika keesokan harinya sepulang kerja tepat pukul setengah delapan malam aku berkunjung kerumahnya dan mendapati rumah gelap dan kosong. ?

Kucoba menghubungi ponselnya dan hanya mendapati mailbox. Dengan menggunakan berbagai tipu daya, kutelepon rumah orang tuanya. Aku bahkan mencoba mengontak teman-temanya, tanpa hasil. Dani tidak ada di mana-mana. Inikah balasannya atas penolakanku Kemarin? Kekanak-kanakan sekali!

dengan melarutnya malam, aku kembali pulang kerumahku dengan kecemasanku terhadap Dani. Apalagi hingga pagi ponsel Dani saat di hubungi tetap saja mailbox. bahkan sengaja sebelum berangkat kerja aku mampir kerumahnya Dani,namun tetap saja tak terlihat adanya Dani dan kutulis pesan di pintu rumahnya agar dia menghubungi ponselku saat dia membaca pesan yang kutulis di selembar kertas yamg ku tempelkan di pintu rumahnya. sepulang kerja dan tiba di rumahku Dani tetap tidak menelponku. Malam itu kulewatkan di sisi telepon. Pukul tiga telepon berdering. Bermacam-macam kengerian terlintas dibenakku saat aku angkat

"Layla?"

"Dani?" jeritku. "Kau di mana?"

"Layla, aku minta maaf karena marah dan membiarkanmu begitu saja. ?"

"Dani, !" meskipun aku tersenyum, air mata kelegaan mulai meleleh dipipiku.

"Kau di rumahmu?"

"Di luar."

"Di luar rumah?"

"Ya. kunci rumahku hilang Dan saat ini aku lapar."

"Oh, Tuhan...."kututup telpon ku

Aku lari ke luar rumah dan kubawa makanan yang ia suka lalu pergi dengan taksi menuju rumah Dani dan sesampainya di rumah Dani kulihat Dani duduk di kursi terasnya. sambil menghisap sebatang rokoknya

"Kau keterlaluan! Aku menelpon orang tuamu dan dia bilang kalu kau tak ada,aku telpon teman-temanmu dan mereka tidak ada yang tahu dimana kau berada bahkan aku sudah berpikir untuk menelepon kantor polisi!" teriakku kepadanya.

"Aku juga rindu kepadamu!" balas Dani tertawa. Dan mataku rasanya semakin perih melihat tawanya lagi.

"Di mana saja kau selama ini?"

"Di hotel kecil dekat dari sini."sambil berusaha mencongkel pintu yang kuncinya hilang itu dan berhasil membukanya.. kami pun masuk dan duduk di meja makan sambil membuka makanan yang aku bawakan dan iapun lahap memakan makanan yang aku bawa, tidak lama aku lihat Ia baru saja menghabiskan piring ketiga soto ayam kesukaannya. Ia tidak berkomentar ketika melihat bahwa aku sudah membawa semua makanan kegemarannya. Ia hanya makan dua kali lebih lahap. "Kenapa kau akhirnya memutuskan untuk pulang?" suaraku bergetar. "Aku perlu baju bersih," ia tertawa malu. "Laundri hotel mahal sekali."

Saat ia mencuci piring makannya, dengan punggungnya ke arahku, ia menyambung,
"Selain itu , aku mengkhawatirkan dirimu ." Dan dadaku tiba-tiba terasa ngilu.

"Aku pulang ," ucapku perlahan. "besok Aku harus lembur. Dikejar deadline."

Ia berhenti membilas piring dan aku tahu ia berbalik menatapku. Tapi mataku terpaku pada es krim di hadapanku.

"Oke," katanya. "terima kasih kau sudah pedulikan aku"

hari-hari pun aku lewati dan setiap pertemuan Aku bisa mentolerir kebiasaan Dani membiarkan koran yang telah dibacanya berserakan di ruang tamu. Aku bisa memaklumi kegemarannya nonton komedi yang paling tidak kuminati, dan sepak bola olahraga yang menurutku amat membosankan. Aku bahkan bisa memaafkan kebiasaannya mengeluarkan pasta gigi dengan memencet bagian tengah tubenya, tidak dari bawah seperti yang biasa kulakukan.

Hanya satu yang aku belum sanggup terima. Caranya menghabiskan akhir pekannya. Setiap Minggu siang ia berangkat sebelum pukul dua untuk bermain futsal dengan teman-temannya, dan sorenya, sekitar pukul setengahlima, ia pergi memancing. Untukku yang selalu menghabiskan waktu luang dengan pergi dari satu galeri ke galeri lain, dari satu pameran lukisan ke yang lain, dari mal ke mal, dan berakhir dengan acara makan-makan, kebiasaan Dani itu sama sekali tidak bisa kupahami. Aku tak sanggup menontonnya main futsal atau menemaninya memancing, karena aku dengan sangat cepat akan merasa jemu.

Sebulan pertama aku berusaha mengerti .hingga aku tak tega mengeluh dan protes. Tapi dipekan kelima saat aku sengaja datang kerumahnya kesabaran ku tandas, dan minggu siang itu, saat ia tengah memasukkan botol air minum dan kotak rotinya ke dalam tas, aku memintanya untuk tidak memancing. "Temani aku jalan-jalan ke mal sore ini," pintaku.

"Kau kan bisa pergi sendiri," katanya sambil memasukkan kaus bersih dan handuk kecil.

"Seingatku kau berjanji untuk selalu menggandeng tanganku ke manapun."

"Aku tidak bisa mangkir futsal hari ini, Layla," ia masih tetap tak memandang ke arahku, sibuk dengan sepatu bolanya. "Aku sudah janji dengan kawan-kawanku untuk mencoba tempat futsal baru."

"Kau bisa mencobanya minggu depan."

"hari ini aku terlanjur janji pada teman-temanku."


"Minggu depan voucher diskon salonku sudah tidak berlaku lagi," gumamku.

"Pakai voucher dariku saja," sahutnya ringan sambil mulai lari-lari di tempat.
"Berapa diskon yang kau dapat dengan voucher itu? Kalau kuberi dupuluhlimaribu cukup?"

"Dani! Itu hanya cukup untuk beli minum selama di salon."

"Aku bisa cukur rambut plus dipijit plus minum kopi dengan duapuluhlimaribu."

"Oh, Tuhan!"

Daniberhenti berlari-lari dan berdiri di hadapanku dengan tangan di pinggang.
"Layla, kau sudah cantik begini. Tidak perlu ke salon lagi."

"Aku sudah cukup yakin dengan kecantikan, terima kasih. Yang aku butuh Cuma keluar dari rutinitas harianku, dan aku memilih melakukannya dengan jalan-jalan."

"Jadi? Apa yang kau tunggu? Pergilah. Aku tidak melarangmu. Kalau kau bawakan aku oleh-oleh, aku akan lebih tidak keberatan."

"Ini bukan masalah kau melarang atau tidak, Dan. Apa enaknya jalan-jalan sendirian? Aku perlu teman."

"Kalau begitu ajaklah teman-temanmu."

"Sudah. Mereka punya acara sendiri-sendiri. Dengan pacar-pacar mereka."

Dani mengerutkan keningnya. "Kau mau melewatkan hari Minggu denganku?"

"Ya!"

"Kenapa tidak bilang dari tadi. Tentu saja kau boleh ikut ke lapangan futsal lagi. Aku akan senang kalau kau ada di sana."

"Dani!" jeritku. "Kau ini buta, atau tuli sih? Kau tahu aku benci sepak bola dan lebih benci lagi memancing!"

Mata Dani menyipit. "Dan kau tahu aku alergi jalan-jalan ke mal," desisnya.
"Kupikir sudah waktunya kau mengalah sekali-sekali."

"Mengalah!" suaranya meninggi. "Apa aku masih kurang mengalah selama ini?
Layla, kau sudah menyita enam hariku, apa kau tidak bisa memberiku...."

"Enam hari? Enam kurangi enam! Kita hanya benar-benar bertemu dan bicara satu jam setiap bertemu dan satu jam setiap makan malam!" "Kita bisa mengobrol lebih banyak kalau kau mau lebih banyak melewatkan waktu denganku! Tapi tidak! Kau lebih memilih membaca majalah

"Dan, waktuku terlalu berharga untuk dipakai menyaksikan orang-orang konyol dan bodoh yang menurutmu kocak apa lagi menyaksikan dua puluh dua orang memperebutkan satu bola kulit!"

"Setidak-tidaknya itu lebih jujur dan bisa dimengerti dari film-filmmu yang becek air mata itu!"

"Kau kekanak-kanakan!"

"Dan kau, Tuan Putri, kau egois!"

Ia menyambar tasnya dan melangkah lebar-lebar keluar lewat pintu samping. Aku masuk ke ruang makan dan membanting pintu di belakang. Seperti inikah perasaan para wanita setelah bertengkar dengan kekasihnya? Dadaku sesak dan kepalaku sakit. Aku benci menjadi cengeng, tapi air mata kecewa mulai membuat mataku pedih. Aku sama sekali tidak mengira sesuatu seperti ini terjadi padaku. Aku tahu Dani melakukan semua ini, simulasi ini, untukku, tapi selama ini aku tidak pernah menuntut apa pun darinya.

Sebaliknya, aku telah berkorban banyak sekali sejak aku melakukan pacaran --simulasi-- dengannya, mengurangi jadwal clubbing-ku, pulang dari kantor sesegera mungkin,menemui Dani dan selalu memperhitungkan apa ia akan menyukai makanan yang kubeli. Apa ia telah berbuat sama banyaknya untukku ? Tidak!


Meski sudah bersikap menyebalkan, layla tidak berhasil membuat Dani marah. Pria itu malah bersikap sangat manis.

Wajah Dani benar-benar merah sekarang. "Layla! Jangan main-main denganku! Aku tidak mau kau menolak pergi jalan-jalan lalu menghukumku dengan cemberut sepanjang hari begini. Mandi sekarang. Kita pergi setengah jam lagi."

"Aku bukan budakmu. Jangan suruh-suruh aku. Dan aku tetap tak mau pergi."

"Oke. Terserah! Kalau kau mau duduk di sini seharian, makan es krim dan cokelat sambil mengasihani diri sendiri dan melar dan melar dan melar dan melar...."

"Dani!" jeritku sambil melempar kotak es krim itu ke arahnya. Ia terlambat mengelak dan sisa es krim yang telah mencair melumuri t-shirtnya.

Dani pergi ke kamarnya, membanting pintunya , Kudengar ia memaki dan menendang pintu. Saat itu aku takut, takut sekali. Ia seperti telah menjadi manusia lain yang tak kukenali sama sekali, asing dan mengerikan. Kututup telingaku dengan tanganku dan aku terus menangis hingga tenggorokanku yang sakit dan kepalaku yang berat memaksaku tertidur di sofa Sorenya aku terbangun dan melihat keadaan rumah sepi. Dani pasti telah pergi memancing. Memikirkan bahwa ia pergi sementara aku masih menangis karena kata-kata kasarnya membuatku makin marah kepadanya. Kali ini aku yakin tak ada pilihan lain kecuali meninggalkannya dan pulang ke rumahku. Saat itu Dani datang. Ia kedengaran sangat gembira, bersiul-siul sejak ia memasuki pintu gerbang. Siulannya berhenti saat ia melihat ku akan pergi

"mau pulang? " tanyanya.

"ya ."

Ia masuk dan duduk di sofa mengawasi gerak-gerikku. "Semudah ini kau menyerah?"

"Ini diluar dugaanku."

"Apa?"

"Aku tidak mengira aku memacari monster."

Dani terdiam, menunduk.

"Aku...," katanya lirih. "Aku bawa pizza kesukaanmu."

"Aku sudah terlalu gemuk."
Ia menggeleng dengan ekspresi bersalah, "Tidak. Kau cantik."
"Aku tidak butuh pendapatmu. Kau bukan kekasihku, ingat? Penilaianmu tidak punya
arti apa-apa."

"Aku sudah mencoba jadi kekasihmu yang baik."

"Kau gagal."

"Setidaknya aku mencoba. Kau ... kau tidak melakukan apapun supaya pacarankita berhasil...."
"Simulasi."

Ia menghela napas panjang dan mengangguk singkat. "Simulasi."

"Kau salah, Dan. Aku sudah melakukan terlalu banyak. Sudah belajar terlalu banyak. Dan aku sudah mengambil keputusan. Aku tidak akan berpacaran dan menikah. Aku tidak suka pacaran lalu menikah. Apalagi denganmu."

Ia tak mengatakan apa-apa, lama sekali. Ketika ia keluar , aku masih duduk. Semua topeng ketegaranku hancur berkeping-keping. Aku tak pernah menduga Dani bisa menyakitiku sehebat ini. Lama kemudian. setelah aku bisa sedikit menguasai diri, aku bangkit. Kurapikan dandananku dan keluar.

"Setidaknya tunggulah sampai hujan reda," suara Dani menyambutku.

"Terlalu lama," gumamku. "Aku tidak bisa disini denganmu selama ini."

Aku tak peduli hujan yang serta merta meng guyurku basah kuyup Saat aku membuka pintu gerbang. Meninggalkan Dani secepatnya, hanya itu yang ada di benakku. Dan ketika aku mulai berjalan.

Saat itu aku melihat Dani menghampiriku Tanpa mengatakan apa-apa ia hanya memberikan jaket untuk menghangatkan badanku yang di basahi air hujan

"Ayo pulang," katanya.

Aku menggeleng tanpa berani menatap wajahnya.

Dan ia mengangkatku, menggendongku, tanpa menghiraukan perlawananku. Ia membopongku sampai ke rumah, tak memberi ku kesempatan untuk melarikan diri.

Setiba di dalam, ia mengunci pintu dan menyimpan kuncinya di saku. "Ganti bajumu," katanya.

"Ambil bajuku."

"Tidak akan pernah!"

Ia mencengkeram pergelangan tanganku dan menatapku lurus dengan mata berkobar,"Ini bukan waktunya melawanku, Layla. Kau bisa sakit!"

"Monster," desisku.

malam itu suhu badanku meninggi hingga tak sadarkan diri Hingga akhirnya, entah setelah berapa lama, aku terbangun sadarkan diri ternyata aku sudah ada di kamarku dan nyala api dalam kepala dan dadaku telah padam. Jendela kamarku terbuka dan cahaya matahari hangat menerobos masuk, membawa aroma melati dari rumpun di luar kamarku.

yang paling menyakitkanku adalah, Dani sama sekali tak peduli aku sakit. Aku berbalik dan memejamkan mata. Air mataku yang panas luruh satu-satu.

Sore itu ketika Dani datang, aku berpura-pura tidur. Aku sama sekali belum siap untuk bicara lagi dengannya. "Bagaimana, Bu?" tanyanya kepada ibuku yang sedang berada dikamarku , suaranya mendekati tempat tidurku. Dan kemudian tangannya hinggap di dahiku, sejuk dan membawa ketenangan. Dengan punggung tangannya ia menyentuh leherku, dan kalaupun aku sanggup
menepiskan tangannya dengan tenagaku yang nyaris nihil, aku tak akan mau melakukannya.

"Tadi bangun sebentar , menanyakan kamu. Lalu tidur lagi. Tapi panasnya sudah turun dan tadi siang sudah mau minum susu."

Tangan Dani berpindah ke bahuku dan mulai memijat dengan lembut. Jangan berhenti, jangan berhenti, jangan berhenti, pintaku dalam hati. Tapi ia bangkit dan merapikan selimutku sambil berjalan keluar.
.
Aku ingin menghukumnya karena kata-katanya yang menyakiti perasaanku. Aku ingin menghukumnya karena ia melukai harga diriku. Dan aku ingin menghukumnya karena ia membuatku benci pada diriku sendiri. Ia yang membuatku sakit dan entah berapalama tak berdaya, bahkan terpaksa membiarkannya mengurusku seperti bayi. Ia harus membayar untuk semua penghinaan itu. Aku benci, sangat benci padanya. Aku membuat segalanya sangat sulit untuk Dani sore itu. Aku memberontak saat ia mencoba menyuapiku. Aku menolak saat ia memintaku makan obat.

Semua itu akan membuatku sangat puas kalau saja Idan mau menolak, memprotes, mengeluh, atau bahkan marah dan memakiku seperti dulu. Tapi ia sama sekali tidak mengeluh, tidak membantah. Kesabarannya merusak segalanya. Makin lama aku makin menyadari kelembutan dalam suaranya ? yang hanya bisa lahir dari kekhawatiran -- dan kelelahan di matanya ? yang aku tahu hanya bisa datang dari keputusasaan. Aku dibuatnya merasa bersalah, karena aku sadar ia juga tengah menyalahkan dirinya sendiri, menghukum dirinya sendiri, mungkin lebih berat dari yang kulakukan. Dan kebencianku justru musnah dan berganti kasihan, sesuatu yang sama sekali tak kuharapkan, tapi tak bisa kuelakkan. aku mengingat lagi pertengkaran yang menerbitkan kebencian itu. Aku mengulang lagi setiap kalimat yang kuucapkan, dan aku tiba-tiba merasa malu. Kenapa semuanya harus terjadi hanya karena sesuatu seremeh itu. Selama tiga tahun persahabatanku dengan Dani, hobi dan kegemarannya tak pernah membuatku merasa terganggu. Masih banyak hal lain yang menyenangkan darinya. Kenapa aku sampai bisa melupakan itu dan membiarkan kemarahan sesaat membutakanku?.......bersambung.....
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

Senin, 20 April 2009

JoMLoHHHH ??

Apakah Anda seorang jomblo atau baru putus cinta atau mungkin ditinggalkan kekasih tercinta? Sedang dekat dengan wanita dan ingin menjadikannya pacar. Berikut tips agar dapat berhasil dalam memikat wanita :

* Bikin Dia Terpesona sama Loe. Coba Loe jadi Cowo yang pandai, jujur, baik and banyak laghe tapi semua itu tergantung sama Loe, coz semua dimulai dari situ. Kalo Dia udah anggep Loe biasa2 aja, bisa susah untuk maju ke langkah selanjutnya. Makanya jangan sampe gagal oke ?….
* Jangan Terlalu Banyak Menilai Dia. Ini biasa dilakuin sama kebanyakan cowo (Cewe Juga seeh ). Padahal ga ada manusia yang sempurna didunia ini, kita cuma manusia yang banyak kekurangan dan tentu saja ga ada orang yang mau dinilai terus menerus. Lama kelamaan itu Cewe bakalan sebel sama Loe and ngejauhin Loe deh. So, hati2 ok…
* Jangan Keseringan Ketemu. Coz gwe yakin banget dia bakalan bosen sama Loe, Loe ga mau khan itu terjadi sama Loe ? Biarin aja dia nyariin Loe, bikin dia selalu tanda tanya sama Loe. Kalo itu udah berhasil, langkah selanjutnya bakalan mudah.
* Tunjukin Kenjantanan Loe ( eit !!! jangan ngeres.. ) maksud gwe itu tunjukin sikap Gentleman loe. Saat dia cerita something sama loe entah itu hari2nya, keluarganya, teman2nya, sampai mimpinya sekalipun sama Loe, Loe harus tunjukin kalo Loe tertarik sama ceritanya and jangan lupa Loe tanggepin ceritanya itu. Jangan Loe pasang tampang BT, itu bisa bikin dia ILFEEL sama Loe. Loe ga mau khan itu kejadian ???
* Senyum. Udah jadi rahasia umum kalo senyuman itu senjata paling ampuh untuk tebar pesona, tapi jangan kabanyakan n’tar gigi Loe kering laghe . And jangan lupa bikin dia tersenyum juga, cerita tentang hal yang lucu2. Gwe yakin dia bakalan “jatuh bangun” deh. Hehehehehe ….
* Be The Best For Her. Tapi inget jangan terlalu dipaksain banget. Be The Best U Can Be. Ga susah2 banget kok, gwe yakin Loe tau apa yang disukain sama Cewe !!! Tampil bersih, wangi, napas Loe seger, and ga terlalu awut2an alias jangan tampil kaya gembel. Gwe yakin banyak Cewe2 yang ngelirik Loe deh.
* Jangan Terlalu Ngejar Dia. Coba untuk nahan rasa ingin ketemu and rasa pengen ngobrol sama dia. Tapi pas Loe ketemu sama dia tunjukin pesona Loe sama dia, gwe jamin dia bakal manja sama Loe ( Tapi kalo loe udah lumayan deket ). Kalo Loe bisa seeh bikin dia yang ngejar Loe, itu baru TOP.
* Bikin Penasaran. Biarin tuh Cewe nebak2 Loe, caranya gampang kok. Jangan loe ceritain semua tentang Loe, kasih aja sedikit2 tentang Loe tapi inget JANGAN KEBANYAKAN. Coz kalo langsung loe ceritain sapa Loe sebenernya, dia bakalan mikir and bilang udah ga ada Tantangannya laghe. Makanya bikin dia penasaran Ok, dijamin bakalan klepek2 deh sama Loe .
* Point terakhir itu Jangan Sok Akrab. Ga dikit kok Cowo2 pada nanya kenapa Cewe itu lebih suka jadi temen or sahabat, itu karena Loe terlalu akrab sama dia. So, kalo Loe suka sama Cewe jangan terlalu akrab ok…:D
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

SunDa Vs InggriS

Iseng aaaaaahhhhh,,,, saya mo iseng translate bhsa inggris ke bhsa sunda
buat para pemula yg lg belajar bhsa sunda mdh2an ne terjemahan bs ngebantu klian yg lg bljar bhsa sunda,,,,,,sok tah eta tah nu d handap baca dan terapkan key.....hehehehehehe

JUST BEE YOURSELF ("Seureudkeun diri sorangan kana nyiruan") Jadi diri sorangan, mun ngarasa goreng patut kudu syukur, lantaran mun hade rupa bisi loba dosa hehehe ....

THE RIGHT MAN IN THE WRONG PLACE ("Jelema nu lebah katuhu,salah tempat..kuduna cicing di
kenca")kasep/geulis jeung goreng patut eta gumantung kana lingkungan, misalna aranjeun didieu panggorengna, tapi bisa jadi di aprika mah pangkasepna/panggeulisna, matakna pindah geura ka ditu.

DONT JUDGE THE BOOK BY THE COVER ( "Montong ngahukum buku make koper" )Ulah pegat harepan, teu kabeh jalma nempo tina pisikna, saha nu nyaho tina imahna, mobilna, pagaweanana, atau tabunganana

LIKE FATHER LIKE SON ( "Suka ka bapana, suka oge ka anakna" )Tong nyalahkaeun sorangan mun goreng patut, salahkeun kolot wae sabab goreng patutmah da turunan.... bener pan?

THE BEAUTY IS UNDER THE SKIN ( "Jadi geulis mun geus ganti kulit" )Omean inner beauty aranjeun, eta mun ngarasa sisi luar geus ancur......

Neh ada beberapa terjemahan judul film2 hollywood ke bhsa sunda:

Saving Private Ryan = Nulungan si Ryan
Enemy at the gate = Musuh ngajedog di pager
Die hard = teu paeh paeh
Die hard II = Can paeh keneh
Die hard III wit a vengeance = Nyaan euy! Hese pisan paehna
Bad boys = Budag bedegong
Rocky = Sok neunggeulan batur
Rain man = Lalaki urang Bogor
Here's something about Marry = Ari ceu meri kunaon?
Mission impossible = Rek dikumaha kumaha ge moal bisa
Titanic = Tilelep
Paycheck = Nganjuk heula
Reign of fire = Beubeuleuman
Original sin = Tara ka masigit
Sleepless in seattle = Cenghar di ciateul
Silence of the lambs = Embe pundung
Ghost = Jurig kasep
Are we there yet? = Asa teu nepi-nepi ieu teh?
Home alone = Tinggaleun
Casablanca = Mengkol ti Sudirman
Gone in the sixty seconds = Nyingkah siah kaditu!
The awakening = Hudang sare
After the sunset = Tereh maghrib
gossip girl = awewe tukang gibah
slumdog millionaire = anjrit!! ngadadak jadi jutawan
Into the mirror = Keur ngeunteung
Hide and seek = Ucing sumput
Finding Nemo = Kamana atuh si Nemo teh?
The touch = Cunihin

bhsa sunda jg sekarang mah dah go inter nasional, judul lagu2 sunda d pk jg ma penyanyi or band luar negri, contoh:

Pileuleuyan (Goodbye - Air Supply)
Neng Geulis (Pretty Woman - Ray Robinson; Beautiful Girl - Jose Mari Chan)
Potret Manehna (Picture of You - Boyzone)
Awewe Sapi Daging (Material Girl - Madonna)
Eplok Cendol (Fat Bottom Girl - Queen)
6. Cing Tulungan (Bring me to life - Evanescene; Save me - Queen)
Teu Honcewang (Dispossable Heroes - Metallica)
Emen (Superman - Five for Fighting)
Berenyit (So Young - The Corrs)
Manuk Dadali (On a High - Duncan Sheik)
Linu (Unwell - Matchbox 21)
Jol (Welcome Home - Metallica)
Bajing Luncat (Jump - Van Halen)
Kamana (Why Go - Pearl Jump)
Euis (A Letter to - The Cure)
Sagagang Kembang (Bed of Roses - Bon Jovi)
Bang Bung Ranggaek (Bang Bang - Gorky Park)
Mojang Priyangan (Uptown Gril - West Life)

jadi jangan anggap lagu sunda itu tidak bisa mendunia ya? hahahahah

jd tong isin mun angge bhsa sunda teh...
hidup bahasa sunda...
hehehhehe
»»  baCa SeLengKapnYa dAn JgN MaLu beri KOMENTAR

SEMUA TENTANG CINTA

HASIL TULISANYA KALIAN DA Di SINI (BLOGNYA KALIAN SMUA)

DaFtaR Tamu


ShoutMix chat widget
 

Copyright © 2009 by TempatnA Unek-unek Si Abaz